Materi : Mengelola Kartu Utang dan Buku Besar
Kelas : XI Akuntansi 1 dan 2
Alokasi Waktu : 6 Jam
Mempersiapkan pengelolaan kartu utang
Tujuan
Kegiatan Peserta didik mampu :
1.
Menguraikan prosedur penanganan
utang
2.
Mengelompokan utang
Dokumen yang di gunakan dalam account payable
procedure adalah :
1.
Faktur dari pemasok
2.
Kwitansi tanda terima uang yang
ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat
pemberitahuan yang di kirim ke pemasok, yang berisi keterangan untuk apa
pembayaran tersebut di lakukan.
Catatan akuntansi yang di gunakan dalam
account payable procedure adalah :
1.
Kartu utang,digunakan untuk
mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap kreditur
2.
Jurnal pembelian, digunakan
untuk mencatat transaksi pembelian
3.
Jurnal pengeluaran kas,
digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan pengeluaran kas yang
lain.
Prosedur pencatatan utang dengan account
payable procedure adalah sebagai berikut:
Pada
saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar
1.
Faktur dari pemasok dicatat
dalam jurnal pembelian
2.
Informasi dalam jurnal
pembelian kemudian di posting kedalam kartu utang yang di selenggarakan untuk
setiap kreditur.
Pada saat jumlah dalam faktur di bayar
3. Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas
4.
Informasi
dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran hutang di
posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur
pencatatan hutang dengan account payable prosedure
Voucher Payable Prosedure
Jika dalam account payable
procedure, pencatatan utang melalui 4 tahap, sedangkan dalam voucher payable
procedure, pencatatan utang melalui dua tahap dalam register bukti kas keluar
dan jurnal pengeluaran kas.
Dokumen yang digunakan dalam
pencatatan voucher payable procedure adalah :
Bukti kas keluar atau
kombinasi bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar ini merupakan formulir
pokok dalam voucher payable procedure.
Dimana bukti kas keluar ini , mempunyai
tiga fungsi yaitu :
1. Sebagai surat perintah kepada bagian kassa
untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah yang tercantum di dalamnya.
2. Sebagai pemberitahuan kepada kreditor
mengenai tujuan pembayarannya.
3.
Sebagai media untuk dasar
pencatatan utang dan persediaan.
Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan
pun di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Utang lancar adalah hutang – hutang yang harus dilunasi dalam jangka pendek
atau tidak lebih dari satu tahun. Termasuk hutang jangka pendek:
1.
Hutang dagang yakni hutang yang
terjadi karena pembelian barang di lakukan secara kredit. Hutang dagang biasanya
tidak di jamin dengan surat
perjanjian, terjadi karena semata – mata karena atas dasar kepercayaan.
2.
Utang wesel
( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat
perjanjian khusus dalam bentuk wesel
yang di atur dengan undang – undang.
3.
Beban – beban yang masih harus
di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang sudah terjadi dan harus di catat,
tetapi pada saat menyusun neraca belum di bayar. Termasuk kelompok ini : utang
bunga, utang sewa dan utang gaji
4.
Utang pajak yaitu pajak yang
belum di setor kekas negara
5.
Pendapatan diterima dimuka
yaitu penerimaan – penerimaan dari pihak lain untuk jasa yang belum di serahkan
oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga diterima dimuka atau sewa diterima
dimuka.
Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang
jatuh tempo pelunasan lebih dari satu tahun. Termasuk kelompok hutang jangka
panajang :
- Hutang oblgasi ( Bond payable )
yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di keluarkan oleh perusahan
- Hutang hipotik ( mortage notes
payable ) yaitu hutang parusahaan yang di jamindengan benda – benda tidak
bergerak seperti tanah, bangunan gedung dan sebagainya.
C. Rangkuman
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada
waktu yang akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu
sekarang dari suatu badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa
maupun menstransfer aktiva kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat
dari transaksi – transaksi yang sudah lalu.
Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian,
pengelompokan dan membukukan data mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas
pencatatan akuntansi untuk mengelola utang adalah kartu utang, jurnal pembelian
dan pengeluaran kas
D. Tugas
Peserta Didik mengamati dan menganalisi bukti treansaksi, kemudian mencatat bagaimana mencatat pembayaran hutang!
E. Tes formatif
- Jelaskan apa yang dimaksud account
payable procedure dan voucher payable procedure
- Dokumen apa yang digunakan dalam
account payable procedure
- Bagaimana procedure pencatatan
utang dengan account payable procedure
- Dokumen apa yang digunakan dalam
pencatatan voucher payable procedure
- Sebutkan pembagian hutang dalam neraca
BUKU BESAR
Kegiatan belajar : 1.
Mengidentifikasi data dan mutasi utang
2.
Membukukan data mutasi utang kekartu utang
Tujuan kegiatan
pemelajaran
Peserta didik mampu :
1.
Menghitung mutasi utang
2.
Mencocokan mutasi utang dengan
buktinya
b. Uraian Materi
Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan
dalam buku besar pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang
terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi
untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian dan jurnal
pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga
membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk
itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang
di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing – masing kreditur
dalam buku pembantu hutang. Jadi satu kreditur, satu buku pembantu hutang (
kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal
pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
Adapun bentuk
dari kartu hutang tersebut adalah :
Nama :
Alamat :
File:
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||
Amati buku besar pembatu diatas. Setiap perkiraan
diberi kode file dengan huruf pertama dari nama kreditur yang bersangkutan
misalnya : Nama kreditur Toko Mawar dengan kode file M, kode tersebut
menunjukkan bukti (dokumen). Pencatatan transaksi yang bersangkutan ada difile
dengan kode M disusun demikian untuk memudahkan mencari dokumen bersangkutan. Jika diperlukan lajur referensi diisi
dengan nomor halaman jurnal pembelian. Tanda tersebut menunjukkan bahwa catatan
yang bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal pembelian halaman satu
. Catatan dlam jurnal pembelian dalam buku besar pembantu utang berasal dari
sumber yang sama yaitu faktur pembelian.
Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara
kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya memiliki stu kolom jumlah rupiah,
seperti halnya jurnal penjualan akan tetapi jurnal pembelian dapat juga
dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan ( tidak hanya mencatat
pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian adalah sbb:
Tanggal
|
No
|
Perkiraan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
||||
yang dikredit
|
Pembelian
|
Perlk toko
|
Serba-serbi
|
Utang dagang
|
|||||
Perk
|
Ref
|
Jml
|
|||||||
Keterangan :
- Lajur tanggal di isi dengan
tanggal terjadinya transaksi pembelian
- Lajur ini
di faktur di isi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga
nomor dalam lajur ini tidak berurut
- Lajur
perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang
bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang
- Lajur
referansi dengan tanda (check mark) setelah data yang bersangkutan dicatat
dalam buku besar pembantu, pada
perkiraan penjual yang bersangkutan.
- Lajur pembelian diisi dengan
jumlah pembelian
- Lajur perlengkapan toko diisi
dengan jumlah (harga) perlengkapan toko yang dibeli secara kredit. Jika
transaksi perlengkapan toko jarang terjadi lajur ini tidak perlu
disediakan tersendiri, cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi yaitu
dengan menuliskan “perlengkapan
toko” dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang bersangkutan, ditulis
dalam lajur ref pada saat diposting ke buku besar
- Lajur hutang dagang diisi dengan
jumlah hutang yang terjadi akibat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
Berikut contoh:
PD. Rima Melati selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai
berikut:
Juni 5 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp
1.200.000 dengan faktur No. Mo 1 Syarat
n/30
Juni 8 : Dibeli perlengkapan toko dari UD Laksana
Rp 600.000 faktur No. L 15
Juni 12 : Dibeli barang dagangan
dari UD Mekar faktur No. 25 syarat 2/10, n/30 seharga Rp 2.000.000
Juni 15 : Dibeli dari Toko Mawar perlengkapan toko
Rp 600.000 no. faktur No. 204
Juni 22 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 2.300.000 faktur No. M 35
syaat 2/10, n/30
Juni 24 : Dibeli dari PT Eka barang dagangan Rp
3.000.000 syarat 2/10, n/30 faktur No. E 065
Juni 28 : Dibeli dari UD Laksana perlengkapan toko
Rp 400.000 faktur No. L 065
Juli 1 : Dikeluarkan cek untuk gaji karyawan Rp
2.800.000
Juli 5 : Dibayar tunai premi asuransi Rp 90.000
Juli 27 : Dibayar kepada UD Laksana
faktur No. L0075 dan diserahkan cek No. 053 Rp 600.000
Juli 30 : Dibayar kepada UD Maju faktur No. M35
dengan penilaian
Jumlah faktur Rp 2.300.000,00

Diserahkan
Cek No. C093 Rp 2.254.000,00
Dari transaksi
diatas, apabila dicatat dalam jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas maka
nampak sebagai berikut :
PD.
RIMA MELATI
|
|||||||||
Jurnal Pembelian
|
|||||||||
Tgl
|
No.
|
Akun yang
|
Ref
|
D E B E T
|
K R E D I T
|
||||
Faktur
|
dikredit
|
Pembelian
|
Perlk Tk
|
Serba/I
|
Hutang
|
||||
Akun
|
Ref
|
Jumlah
|
dagang
|
||||||
2004
|
|||||||||
Juni
5
|
M 01
|
UD
Maju
|
1.200.000
|
1200000
|
|||||
Juni
8
|
L 15
|
UD
Laksana
|
-
|
600000
|
600000
|
||||
Juni
12
|
025
|
UD
Mekar
|
2.000.000
|
2000000
|
|||||
Juni
15
|
204
|
Toko
Mawar
|
-
|
600000
|
600000
|
||||
Juni
22
|
M 35
|
UD
Maju
|
2.300.000
|
2300000
|
|||||
Juni
24
|
E 065
|
PT
Eka
|
3.000.000
|
3000000
|
|||||
Juni
28
|
L 065
|
UD
Laksana
|
-
|
400000
|
400000
|
||||
8.500.000
|
1600000
|
10100000
|
|||||||
511
|
117
|
211
|
PD. RIMA
MELATI
|
||||||||||
jurnal pengeluaran kas
|
||||||||||
Tgl
|
Nomor
|
Keterangan
|
Ref
|
D E B E T
|
K R E D I T
|
|||||
Cek
|
Pembelian
|
Hutang
|
Serba- serbi
|
Potongan
|
Kas
|
|||||
dagang
|
Akun
|
Ref
|
Jumlah
|
Pembelian
|
||||||
2004
|
||||||||||
Juli
1
|
B.
Gaji
|
601
|
2.800.000
|
2.800.000
|
||||||
Juli
5
|
B.
Ass
|
602
|
90000
|
90000
|
||||||
Juli
27
|
053
|
UD
Laksana
|
600000
|
600000
|
||||||
Juli
30
|
093
|
UD
Maju
|
2300000
|
46000
|
2254000
|
|||||
2900000
|
2890000
|
46000
|
5744000
|
|||||||
211
|
512
|
101
|
Dari jurnal
diatas diposting ke akun buku besar sebagai berikut :
Perlengkapan
Toko
|
No. 117
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
2004
|
||||||
Juni
30
|
J.
Pembelian
|
01
|
1600000
|
1600000
|
||
Pembelian
|
No. 511
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
2004
|
||||||
Juni
30
|
J.
Pembelian
|
01
|
8500000
|
8500000
|
||
Hutang
dagang
|
No. 211
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
2004
|
||||||
Juni
30
|
J.
Pembelian
|
01
|
10100000
|
10100000
|
||
Juli
31
|
JPLK
|
01
|
2900000
|
7200000
|
||
Dalam buku besar ini buku besar hutang dagang menunjukan saldo
kredit Rp. 7.200.000 jumlah tersebut adalah seluruh hutang PD.Rima Melati yang
di catat secara kolektif ( gabungan ) dalam perkiraan hutang dagang. Dengan
demikian dalam buku besar umum tidak terdaoat informasi mengenai besarnya
hutang kepada setiap kreditur.
Untuk kepentingan informasi mengenai kepada siapa perusahaan
mempunyai hutang dan berapa besarnya, perusahaan harus menyediakan buku besar
pembantu untuk hutang yang berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang
kepada setiap kreditur. Sehingga setiap kali transaksi pembelian kredit, faktur
yang di terima dari penjual akan di catat sbb:
1.
Dalam jurnal pembelian, untuk
keperluan posting ke perkiraan pembelian dan perkiraan hutang
2.
Dalam buuku besar pembantu
hutang, pada perk kreditur yang bersangkutan
Kegiatan posting dari bulan jurnal pembelian ke perk pembelian dan
hutang dilakukan setiap akhir periode tertentu, sedang dalampencatatan buku
besar pembantu hutang di lakukan setiap terjadi transaksi yang mengakibatkan
perubahan hutang. Dari contoh diatas, maka buku besar pembantunya akan tampak sbb:
PT EKA
|
||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
2004
|
||||||
Juni
24
|
3000000
|
3000000
|
||||
UD MAJU
|
||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
2004
|
||||||
Juni
5
|
JPB
|
1200000
|
1200000
|
|||
Juni
22
|
JPB
|
2300000
|
3500000
|
|||
Juli
31
|
JKK
|
2300000
|
1200000
|
|||
UD Laksana
|
||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
2004
|
||||||
Juni
27
|
JPB
|
600000
|
600000
|
|||
Juni
28
|
JPB
|
400000
|
1000000
|
|||
Juli
27
|
JKK
|
600000
|
400000
|
|||
UD. MEKAR
|
||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
2004
|
||||||
Juni
12
|
JPB
|
2000000
|
2000000
|
|||
Toko Mawar
|
||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
2004
|
||||||
Juni
15
|
JPB
|
600000
|
600000
|
|||
Untuk mengecek kesamaan antara total saldo perkiraan – perkiraan
kreditur dlam buku besar hutang dengan saldo perkiraan hutang dagang, pada
tanggal 31 juli dari buku besar hutang di buat daftar saldo hutang sbb:
PD RIMA MELATI
|
||
REKAPITULASI HUTANG
|
||
Nomor
|
Nama
Kreditur
|
Saldo hutang
|
1
|
PT Eka
|
3000000
|
2
|
UD Laksana
|
400000
|
3
|
UD Maju
|
1200000
|
4
|
UD Mekar
|
2000000
|
5
|
Toko Mawar
|
600000
|
7200000
|
Saldo perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum harus sama
dengan total saldo perkiraan-perkiraan kreditur dalam buku besar pembantu
hutang. Jika terjadi perkiraan menunjukkan adanya kesalahan pencatatan.
Kesalahan pencatatan dapat terjadi pada saat mencatat transaksi dalam jurnal
pembelian atau terjadi pada saat mencatat dalam buku besar pembantu hutang.
Untuk mencek persamaan antara saldo perkiraan hutang dagang dengan total saldo
buku besar pembantu huatng disusun daftar saldo hutang. Dalam hubungannya
dengan buku besar pembantu hutang, perkiraan hutang dagang dalam buku besar
umum berfungsi sebagai perkiraan pengendali atau perkiraaan kontrol.
Dari contoh soal diatas yang termasuk dalam jurnal pengeluaran kas
adalah transaksi
tanggal 1,5,27,30 Juli.
C. Rangkuman
Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan
dalam buku besar pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang
terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi
untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian dan jurnal
pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga
membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk
itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang
di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing – masing kreditur
dalam buku pembantu hutang. Jadi satu kreditur, satu buku pembantu hutang (
kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal
pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
D. TUGAS
1. mengidentifikasi bukti transaksi apakah perusahaan tersebut melakukan
pencatatan utang sebagaimana yang telah dijelaskan.
2. Dapatkan bukti belajar
yang terkait dengan transaksi utang perusahaan
3. Buatlah bagan yang
menunjukkan kesesuaian proses pencatatan uayng menurut uraian yang telaah
dijelaskan dengan yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Apabila terdapat perbedaan
proses pencatatan diskuksikan dengan teman saudara penyebeb perbedaan tersebut.
5. Laporkan
hasil diskusi tersebut dengan guru.
E. TES FORMATIF
- Buku
besar pembantu utang, berfungsi sebagai kontrol terhadap
- Pihak yang berhutang
- Buku besar
- Kelengkapan catatan
- Pihak perusahaan
- Manager
- Dalam mencatat kedalam buku besar
pembantu, akan di lakukan cara
- Harian
- Jika utang sudah terkumpul
- Bulanan
- Secara tahunan
- Jika di butuhkan
- Untuk mengecek saldo terutang
dengan sldo buku besar pembantu dapat di lakukan dengan cara
- Membuat rekapitulasi saldo hutang
- Mengecek orang – orang yang
mempunyai hutang
- Mengecek barang dagangan
- Membuat barang dagangan
- Membuat buku besar
4. Berikut ini transaksi pembelian kredit barang dagang yang terjadi
selama bulan januari 2004 di toko simpang lima Semarang :
Januari 4 : Dibeli dari UD ABADI pakaian wanita seharga
Rp.800.000 Faktur No.065
Januari 8 : Diterima faktur No. 215 dari toko Anita untuk
barang yang di pesan tanggal 3 Januari 2004 sebesar Rp. 600.000
Januari 10 : Dibeli dari perusahaan Garmen “ Pusaka “ 200
potong kemeja seharga Rp. 1200000 di tambah biaya angkut Rp. 50000
dengan faktur No. 116
Januari 18 : Diterima dari UD Citra Busana barang yang
dipesan tanggal 10 Januari berupa seratus potong celana Jeans
seharga Rp. 750.000 ditambah biaya angkut Rp. 25000 Faktur No. 425
Januari 22 : Di beli dari toko Pioner peralatan kantor
dengan faktur No. C. 300 sebesar Rp. 400.000
Januari 25 :
Dibeli dari Jono Co. macam – macam kaos
Rp. 700.000
Januari 27 :
Diterima faktur dari PD Sekawan untuk
barang yang di pesan tanggal 20 Januari 50 jaket seharga Rp. 400.000 dengan
faktur 117
Januari 28 :
Dibeli dari toko ABC perlengkapan toko
Rp. 300.000 dengan faktur No. 378
Januari 30 :
Diterima dari UD Abadi barang yang di
pesan tanggal 26 Januari berupa pakaian wanita Rp. 700.000 faktur No. 138
Januari 31 :
Diterima garment dari Garment pusaka
untuk 300 potong kemeja yang di pesan tanggal 24 Januari seharga Rp.
1.800.000 ditambah biaya angkut Rp. 600.000 No. faktur 285
Diminta : Catatlah transaksi kedalam jurnal
pembelian toko Simpang Lima Semarang, dengan kolom tanggal, No. faktur,
Perkiraan yang di kredit, ref, debet yang berisi pembelian, serba – serbi ( per. Ref jumlah ) , kredit utang
dagang.
Kegiatan Belajar 1. Melakukan pengecekkan
saldo hutang
2.
Membuat lapoan hutang
Tujuan kegiatan pembelajaran Peserta didik mampu :
- Menguraikan prosedur pengecekkan
saldo hutang
- Menjelaskan syarat pembayaran
- Menentukan status hutang
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi
kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan pada tanggal tertentu dimasa
mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar bagi akuntansi yang pantas
untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan mengalami
kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang
tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan
terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo
hutang untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan
sehingga dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.
Rekening hutang usaha
|
||||||
Tanggal
|
Uraian
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
D/K
|
Saldo
|
2004
|
||||||
Januari
1
|
Pembelian
CV. Anita
|
3000000
|
K
|
3000000
|
||
Januari
4
|
Pelunasan
CV. Anita
|
500000
|
K
|
2500000
|
||
Januari
8
|
Pembelian
CV. Gema
|
1000000
|
K
|
3500000
|
||
Januari
15
|
Pelunasan
CV. Anita
|
2000000
|
K
|
1500000
|
||
Januari
17
|
Pembelian
CV. Anita
|
3000000
|
K
|
4500000
|
||
Januari
20
|
Pembelian
CV. Anita
|
800000
|
K
|
5300000
|
||
Januari
22
|
Pembelian
CV. Anita
|
500000
|
K
|
5800000
|
||
Januari
25
|
Pelunasan
CV. Anita
|
1000000
|
K
|
4800000
|
||
Januari
30
|
Pelunasan
CV. Anita
|
2000000
|
K
|
2800000
|
||
Januari
31
|
Pelunasan
CV. Anita
|
200000
|
K
|
2600000
|
Jika dibuatkan rekening untuk masing-masing
kreditur nampak sebagai berikut
Rekening hutang usaha
|
CV. Anita
|
|||||
Tanggal
|
Uraian
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
D/K
|
Saldo
|
2004
|
||||||
Januari
1
|
Pembelian
|
3000000
|
K
|
3000000
|
||
Januari
4
|
Pelunasan
|
500000
|
K
|
2500000
|
||
Januari
15
|
Pelunasan
|
2000000
|
K
|
500000
|
||
Januari
20
|
Pembelian
|
800000
|
K
|
1300000
|
||
Januari
25
|
Pelunasan
|
1000000
|
K
|
300000
|
||
Rekening hutang usaha
|
CV.Gema
|
|||||
Tanggal
|
Uraian
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
D/K
|
Saldo
|
2004
|
||||||
Januari
|
Pembelian
|
1000000
|
K
|
1000000
|
||
Rekening hutang usaha
|
CV. Angkasa
|
|||||
Tanggal
|
Uraian
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
D/K
|
Saldo
|
2004
|
||||||
Januari
17
|
Pembelian
|
3000000
|
K
|
3000000
|
||
Januari
30
|
Pelunasan
|
2000000
|
K
|
1000000
|
||
Rekening hutang usaha
|
CV. Nusa
|
|||||
Tanggal
|
Uraian
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
D/K
|
Saldo
|
2004
|
||||||
Januari
22
|
Pembelian
|
500000
|
K
|
500000
|
||
Januari
31
|
Pelunasan
|
200000
|
K
|
300000
|
Utang merupakan kewajiban kepada para pemasok atas barang dan jasa
yang diberikannya. Utang menunjukan perjanjian kredit dengan para pemasok dan
umumnya melibatkan hubungan dengan berkelanjutan antara pemasok ( penjual )
dengan pembeli. Pemasok umumnya mengirimkan faktur yang menetapkan jumlah
terutang barang dan jasa yang di berikan kepada perusahaan hal ini
mengakibatkan jumlah utang dngaj mudah dpat di tentukan karena di dasarkan pada
faktur yang diterima dari para pemasok atau kreditur. Jumlah utang umumnya akan
jatuh tempo dalam periode waktu yang cukup singkat ( terutama untuk hutang
lancar ) dan umumnya akan jatuh tempo kurang dari satu periode akuntansi atau
satu tahun
Jika pembelian di lakukan
secara kredit maka srat pembayaran harus di tentukan secara jelas, sehingga
kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual mengetahui jumlah yang harus di
lunasi pada saat jatuh tempo dan saat atau kapan pembayaran harus dilakukan.
Syarat pembelian umumnya di cantumkan dalam faktur pembelian dan merupakan
bagian dari perjanjian pembelian. Dalam perusahaan tertentu, kadang kala
diinginkan agar pembeli segera menyelesaikan kewajibannya secara cepat. Syarat
pembelian tersebut misalnya dinyatakan dengan symbol n/30, yang artinya
keseluruhan harga faktur harus di bayar oleh pembeli dalam waktu 30 hari
setelah tanggal faktur syarat pembelian yang lain dlam faktur pembelian yang di
tetapkan oleh penjual, misalnya n, 15/EOM ( EOM artinya end of mounth atau
bulan ). Hal ini berarti faktur pembelian tersebut menyatakan bahwa hutang
harus dibayar dalam waktu 15 hari setelah akhir bulan, dihitung daribulan yang
tertuang pada faktur dimaksud.
Apabila jangka waktu kredit yang diberikan oleh penjual cukup lama,
maka penjual umumnya menawarkan potongan tunai agar pembeli mau melunasi hutang
nya secepat mungkin. Potongan tunai yang di tawarkan oleh penjual kepada
pembeli di cantumkan dalam faktur dengan berbagai cara, misalnya, 2/10, n/30
atau 2/EOM, n/90dan sebagainya.
Syarat pembelian 2/10, n/30 berarti, jika pembeli di mungkinkan
untuk :
- Memperolah potongan 2 % dari harga
faktur bruto, apa bila pembayaran di lakukan dalam waktu 10 hari setelah
tanggal faktur
- Menunda dan membayar secara penuh
separuh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di kehendaki setelah lewat
10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
Sedangkan syarat 2/EOM, N/60 bahwa pembeli di mungkinkan untuk :
- Memperoleh potongan 2% dari harga
faktur bruto jika ia membayar tidak melewati akhir bulan
- Atau menunda dan membayar penuh
seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di kehendaki setelah
akhir bulan namun tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal faktur.
Pada saat terjadi transaksi pembelian. Pmbelian akan
mencatat jumlah pembelian sebsar harga faktur bruto dan pencatatan potongan (
jika ada ) di catat tertunda sampai pem,beli melakukan pembayaran. Misalnya
pada tanggal 1 oktober PT. MAKMUR membeli barang dagangan dari PT ASIA seharga
Rp.12000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10, n/30. Jurnal untuk mencatat
transaksi diatas adalah :
1 Okt. Pembelian Rp.
12.000.000
Utang
dagang Rp.
12.000.000
( Jurnal untuk mencatat
pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30 )
Syarat pembelian tersebut
bahwa pembeli alkan memperoleh potongan 2%.Jika melakukan pelunasan tidak
melewati tanggal 30 oktober atau pembeli
harus membangun penuh jika pembayaran di lakukan setelah tanggal 10 oktober,
tetapi tidak lewat tanggal 30 Oktober jika pembeli melakukan pembayaran pada
tanggal 30 Oktober ( masih dalam periode potongan ) maka jurnal untuk mencatat
transaksi pelunasan utang adalah sebagi berikut :
10 Okt. Utang dagang Rp. 12.000.000
Potongan pembelian Rp. 240.000
Kas Rp.
11.760.000
(Jurnal untuk mencatat
pelunasan utang dengan memperoleh potongan sebesar 20 % )
Andaikata membeli melakukan
pengembalian barang ( retur pembelian ) sebelum pembayaran di lakukan maka
potongan pembelian hanya di kenakan pada harga barang yang di beli ( tidak di
kembalikan ). Sebagai contoh pembelian barang tersebut diatas dari PT ASIA
sebesar Rp. 12.000.000 pada tanggal 1 oktober syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 5
Oktober pembeli mengembalikan barang karena rusak di jalan senilai Rp.2.000.000
maka harga faktur bruto atas barang yang di beli adalah sebesar Rp. 10.000.000
( Rp. 12.000.000 – Rp. 2.000.000 ).
Dengan demikian potongan tunai
harus di hitung atas dasar harga Rp. 10.000.000.Misalnya PT MAKMUR melakukan
pembayaran pada tanggal 9 Oktober, maka PT MAKMUR akan memperoleh potongan
sebesar Rp. 200.000 ( 2% x Rp. 10.000.000 ). Jurnal untuk mencatat transaksi
pelunasan utang tesebut adalah :
9 Okt. Utang dagang Rp. 10.000.000
Kas Rp.
9.800.000
Potongan pembelian Rp. 200.000
( Jurnal untuk mencatat
pelunasan utang dagang di kurangi potongan 2 % )
Jika pembeli tidak memanfaatkan
kesempatan untuk memperoleh potongan yang di tawarkan oleh penjual, maka PT
MAKMUR harus membayar penuh sebesar harga faktur bruto.
Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran atau pelunasan utang pad
tanggal 12 Oktober, maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pelunasan
utang adalah sebagi berikut:
12 Okt. Utang Dagang Rp. 12.000.000
Kas Rp.
12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang tanpa
memperoleh potongan dan selam pembelian tidak ada retur pembelian )
C. RANGKUMAN
Hutang atau kewajiban yang
muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan pada tanggal
tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar bagi
akunatnsi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo
hutang akan mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam
sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap
saat maka dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah.
Informasi saldo hutang untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam
waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui kapan hutang
tersebut harus dilunasi.
D. TUGAS
Amati
suatu usaha, katakanlah usaha pertokoan dan tanyakan kepada pemilik toko bagai
mana
menangani
masalah hutang
E.
TES FORMATIF
1. Apakah yang di maksud dengan syarat
pembayaran tunai
2.
Jelaskan maksud dari syarat pembayaran 2/10, n/30
3. Apakah artinya n/ EOM dalam pembelian
kredit
4. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang
pembeli
5. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang
penjual
Selasa, 23 Maret 2020