Monday, March 23, 2020

Materi : Mengelola Kartu Utang dan Buku Besar
Kelas : XI Akuntansi 1 dan 2
Alokasi Waktu : 6 Jam

Mempersiapkan pengelolaan kartu utang
Tujuan Kegiatan Peserta didik mampu :
1.      Menguraikan prosedur penanganan utang
2.      Mengelompokan utang
Ada dua metode pencatatan utang yaitu account payable procedure dan voucher payable procedure. Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang yang di selenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang. Dalam voucher payable procedure, tidak diselengarakan kartu utang, namun di gunakan asip voucher (bukti kas keluar) yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.
Dokumen yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :
1.      Faktur dari pemasok
2.      Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat pemberitahuan yang di kirim ke pemasok, yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut di lakukan.
Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :
1.      Kartu utang,digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap kreditur
2.      Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
3.      Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan pengeluaran kas yang lain.
Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut:
            Pada saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar
1.      Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2.      Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting kedalam kartu utang yang di selenggarakan untuk setiap kreditur.
      Pada saat jumlah dalam faktur di bayar
3.      Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas
4.      Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran hutang di posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur pencatatan hutang dengan account payable prosedure


Voucher Payable Prosedure
Jika dalam account payable procedure, pencatatan utang melalui 4 tahap, sedangkan dalam voucher payable procedure, pencatatan utang melalui dua tahap dalam register bukti kas keluar dan jurnal pengeluaran kas.
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure adalah :
Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar ini merupakan formulir pokok dalam voucher payable procedure.

Dimana bukti kas keluar ini , mempunyai tiga fungsi yaitu :
1.      Sebagai surat perintah kepada bagian kassa untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah yang tercantum di dalamnya.
2.      Sebagai pemberitahuan kepada kreditor mengenai tujuan pembayarannya.
3.      Sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan.

Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan pun di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang. Utang lancar adalah hutang – hutang yang harus dilunasi dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun. Termasuk hutang jangka pendek:
1.      Hutang dagang yakni hutang yang terjadi karena pembelian barang di lakukan secara kredit. Hutang dagang biasanya tidak di jamin dengan surat perjanjian, terjadi karena semata – mata karena atas dasar kepercayaan.
2.      Utang wesel ( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian khusus dalam bentuk wesel yang di atur dengan undang – undang.
3.      Beban – beban yang masih harus di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang sudah terjadi dan harus di catat, tetapi pada saat menyusun neraca belum di bayar. Termasuk kelompok ini : utang bunga, utang sewa dan utang gaji
4.      Utang pajak yaitu pajak yang belum di setor kekas negara
5.      Pendapatan diterima dimuka yaitu penerimaan – penerimaan dari pihak lain untuk jasa yang belum di serahkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga diterima dimuka atau sewa diterima dimuka.

Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang jatuh tempo pelunasan lebih dari satu tahun. Termasuk kelompok hutang jangka panajang :
  1. Hutang oblgasi ( Bond payable ) yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di keluarkan oleh perusahan
  2. Hutang hipotik ( mortage notes payable ) yaitu hutang parusahaan yang di jamindengan benda – benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung dan sebagainya.                                                                                                                                          


C. Rangkuman

Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yang sudah lalu.

Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian, pengelompokan dan membukukan data mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas pencatatan akuntansi untuk mengelola utang adalah kartu utang, jurnal pembelian dan pengeluaran kas


D. Tugas


Peserta Didik mengamati dan menganalisi bukti treansaksi, kemudian mencatat bagaimana mencatat pembayaran hutang!


E. Tes formatif


  1. Jelaskan apa yang dimaksud account payable procedure dan voucher payable procedure
  2. Dokumen apa yang digunakan dalam account payable procedure
  3. Bagaimana procedure pencatatan utang dengan account payable procedure
  4. Dokumen apa yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure
  5. Sebutkan pembagian hutang dalam neraca


  BUKU BESAR

 Kegiatan belajar  : 1.  Mengidentifikasi data dan mutasi utang
                                  2.  Membukukan data mutasi utang kekartu utang
Tujuan kegiatan pemelajaran 
Peserta didik mampu :
1.      Menghitung mutasi utang
2.      Mencocokan mutasi utang dengan buktinya

b.   Uraian Materi

Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu kreditur, satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.

Adapun bentuk dari kartu hutang tersebut adalah :

Nama               :
Alamat            :
                                                                                                            File:
Tanggal
Keterangan
Ref
Saldo
Debet
Kredit
















Amati buku besar pembatu diatas. Setiap perkiraan diberi kode file dengan huruf pertama dari nama kreditur yang bersangkutan misalnya : Nama kreditur Toko Mawar dengan kode file M, kode tersebut menunjukkan bukti (dokumen). Pencatatan transaksi yang bersangkutan ada difile dengan kode M disusun demikian untuk memudahkan mencari dokumen bersangkutan. Jika diperlukan lajur referensi diisi dengan nomor halaman jurnal pembelian. Tanda tersebut menunjukkan bahwa catatan yang bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal pembelian halaman satu . Catatan dlam jurnal pembelian dalam buku besar pembantu utang berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian.
Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya memiliki stu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan akan tetapi jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan ( tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian adalah sbb:



Tanggal
No
Perkiraan
Ref
Debet
Kredit
yang dikredit
Pembelian
Perlk toko
Serba-serbi
Utang dagang



Perk
Ref
Jml










































Keterangan :
  1. Lajur tanggal di isi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian
  2. Lajur ini di faktur di isi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga nomor dalam lajur ini tidak berurut
  3. Lajur perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang
  4. Lajur referansi dengan tanda (check mark) setelah data yang bersangkutan dicatat dalam buku besar pembantu,  pada perkiraan penjual yang bersangkutan.
  5. Lajur pembelian diisi dengan jumlah pembelian
  6. Lajur perlengkapan toko diisi dengan jumlah (harga) perlengkapan toko yang dibeli secara kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi lajur ini tidak perlu disediakan tersendiri, cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi yaitu dengan menuliskan  “perlengkapan toko” dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat diposting ke buku besar
  7. Lajur hutang dagang diisi dengan jumlah hutang yang terjadi akibat terjadinya transaksi yang bersangkutan.


Berikut contoh:
PD. Rima Melati selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai berikut:
Juni 5     : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 1.200.000 dengan faktur No. Mo 1 Syarat
                  n/30
Juni 8     : Dibeli perlengkapan toko dari UD Laksana Rp 600.000 faktur No. L 15
Juni 12  : Dibeli barang dagangan dari UD Mekar faktur No. 25 syarat 2/10, n/30 seharga Rp 2.000.000
Juni 15   : Dibeli dari Toko Mawar perlengkapan toko Rp 600.000 no. faktur No. 204
Juni 22   : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 2.300.000 faktur No. M 35 syaat 2/10, n/30
Juni 24   : Dibeli dari PT Eka barang dagangan Rp 3.000.000 syarat 2/10, n/30 faktur No. E 065
Juni 28   : Dibeli dari UD Laksana perlengkapan toko Rp 400.000 faktur No. L 065
Juli 1     : Dikeluarkan cek untuk gaji karyawan Rp 2.800.000
Juli 5     : Dibayar tunai premi asuransi Rp 90.000
Juli 27    : Dibayar kepada UD Laksana faktur No. L0075 dan diserahkan cek No. 053 Rp 600.000
Juli 30    : Dibayar kepada UD Maju faktur No. M35 dengan penilaian
                  Jumlah faktur                          Rp 2.300.000,00
                  Potongan 2%                           Rp (   46.000,00)
                  Diserahkan Cek No. C093      Rp 2.254.000,00
           
            Dari transaksi diatas, apabila dicatat dalam jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas maka nampak sebagai berikut :

PD. RIMA MELATI

Jurnal Pembelian
Tgl
No.
Akun yang
Ref
D E B E T
K R E D I T
Faktur
dikredit
Pembelian
Perlk Tk
Serba/I
Hutang


Akun
Ref
Jumlah
dagang
2004









Juni 5
M 01
UD Maju

1.200.000




1200000
Juni 8
L 15
UD Laksana

-
600000



600000
Juni 12
025
UD Mekar

2.000.000




2000000
Juni 15
204
Toko Mawar

-
600000



600000
Juni 22
M 35
UD Maju

2.300.000




2300000
Juni 24
E 065
PT Eka

3.000.000




3000000
Juni 28
L 065
UD Laksana

-
400000



400000




8.500.000
1600000



10100000




511
117



211

PD. RIMA MELATI
jurnal pengeluaran kas
Tgl
Nomor
Keterangan
Ref
D E B E T
K R E D I T
Cek

Pembelian
Hutang
Serba- serbi
Potongan
Kas


dagang
Akun
Ref
Jumlah
Pembelian
2004










Juli 1





B. Gaji
601
2.800.000

2.800.000
Juli 5





B. Ass
602
90000

90000
Juli 27
053
UD Laksana


600000




600000
Juli 30
093
UD Maju


2300000



46000
2254000






































2900000


2890000
46000
5744000





211



512
101

Dari jurnal diatas diposting ke akun buku besar sebagai berikut :

Perlengkapan Toko
No. 117
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2004






Juni 30
J. Pembelian
01
1600000

1600000






















Pembelian
No. 511
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2004






Juni 30
J. Pembelian
01
8500000

8500000





























Hutang dagang
No. 211
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2004






Juni 30
J. Pembelian
01

10100000

10100000
Juli 31
JPLK
01
2900000


7200000








Dalam buku besar ini buku besar hutang dagang menunjukan saldo kredit Rp. 7.200.000 jumlah tersebut adalah seluruh hutang PD.Rima Melati yang di catat secara kolektif ( gabungan ) dalam perkiraan hutang dagang. Dengan demikian dalam buku besar umum tidak terdaoat informasi mengenai besarnya hutang kepada setiap kreditur.

Untuk kepentingan informasi mengenai kepada siapa perusahaan mempunyai hutang dan berapa besarnya, perusahaan harus menyediakan buku besar pembantu untuk hutang yang berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada setiap kreditur. Sehingga setiap kali transaksi pembelian kredit, faktur yang di terima dari penjual akan di catat sbb:
1.      Dalam jurnal pembelian, untuk keperluan posting ke perkiraan pembelian dan perkiraan hutang
2.      Dalam buuku besar pembantu hutang, pada perk kreditur yang bersangkutan

Kegiatan posting dari bulan jurnal pembelian ke perk pembelian dan hutang dilakukan setiap akhir periode tertentu, sedang dalampencatatan buku besar pembantu hutang di lakukan setiap terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan hutang. Dari contoh diatas, maka buku besar pembantunya akan  tampak sbb:
PT EKA
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2004






Juni 24



3000000

3000000




























UD MAJU
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2004






Juni 5

JPB

1200000

1200000
Juni 22

JPB

2300000

3500000
Juli 31

JKK
2300000


1200000














UD Laksana
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2004






Juni 27

JPB

600000

600000
Juni 28

JPB

400000

1000000
Juli 27

JKK
600000


400000














UD. MEKAR
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2004






Juni 12

JPB

2000000

2000000




























Toko Mawar
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2004






Juni 15

JPB

600000

600000















Untuk mengecek kesamaan antara total saldo perkiraan – perkiraan kreditur dlam buku besar hutang dengan saldo perkiraan hutang dagang, pada tanggal 31 juli dari buku besar hutang di buat daftar saldo hutang sbb:

PD RIMA MELATI
REKAPITULASI HUTANG
Nomor
Nama Kreditur
Saldo hutang
1
PT Eka
3000000
2
UD Laksana
400000
3
UD Maju
1200000
4
UD Mekar
2000000
5
Toko Mawar
600000


7200000
 
Saldo perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum harus sama dengan total saldo perkiraan-perkiraan kreditur dalam buku besar pembantu hutang. Jika terjadi perkiraan menunjukkan adanya kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan dapat terjadi pada saat mencatat transaksi dalam jurnal pembelian atau terjadi pada saat mencatat dalam buku besar pembantu hutang. Untuk mencek persamaan antara saldo perkiraan hutang dagang dengan total saldo buku besar pembantu huatng disusun daftar saldo hutang. Dalam hubungannya dengan buku besar pembantu hutang, perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum berfungsi sebagai perkiraan pengendali atau perkiraaan kontrol.

Dari contoh soal diatas yang termasuk dalam jurnal pengeluaran kas adalah transaksi
tanggal 1,5,27,30 Juli.

C. Rangkuman

Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu kreditur, satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.





D. TUGAS

1.   mengidentifikasi bukti transaksi apakah perusahaan tersebut melakukan pencatatan utang sebagaimana yang telah dijelaskan.

2.   Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan transaksi utang perusahaan

3.   Buatlah bagan yang menunjukkan kesesuaian proses pencatatan uayng menurut uraian yang telaah dijelaskan dengan yang dilakukan oleh perusahaan.

4.   Apabila terdapat perbedaan proses pencatatan diskuksikan dengan teman saudara penyebeb perbedaan tersebut.

5.   Laporkan hasil diskusi tersebut dengan guru.


E. TES FORMATIF

  1. Buku besar pembantu utang, berfungsi sebagai kontrol terhadap
    1. Pihak yang berhutang
    2. Buku besar
    3. Kelengkapan catatan
    4. Pihak perusahaan
    5. Manager
  2. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu, akan di lakukan cara
    1. Harian
    2. Jika utang sudah terkumpul
    3. Bulanan
    4. Secara tahunan
    5. Jika di butuhkan
  3. Untuk mengecek saldo terutang dengan sldo buku besar pembantu dapat di lakukan dengan cara
    1. Membuat rekapitulasi saldo hutang
    2. Mengecek orang – orang yang mempunyai hutang
    3. Mengecek barang dagangan
    4. Membuat barang dagangan
    5. Membuat buku besar


4. Berikut ini transaksi pembelian kredit barang dagang yang terjadi selama bulan januari 2004 di toko simpang lima Semarang:
Januari 4          :  Dibeli dari UD ABADI pakaian wanita seharga Rp.800.000 Faktur No.065
Januari 8          :  Diterima faktur No. 215 dari toko Anita untuk barang yang di pesan tanggal 3                                           Januari 2004 sebesar Rp. 600.000
Januari 10        :  Dibeli dari perusahaan Garmen “ Pusaka “ 200 potong kemeja seharga Rp. 1200000                                di tambah biaya angkut Rp. 50000 dengan faktur No. 116
Januari 18        :  Diterima dari UD Citra Busana barang yang dipesan tanggal 10 Januari berupa                                          seratus potong celana Jeans seharga Rp. 750.000 ditambah biaya angkut Rp.                                              25000 Faktur No. 425
Januari 22        :  Di beli dari toko Pioner peralatan kantor dengan faktur No. C. 300 sebesar Rp.                                           400.000
Januari 25        :  Dibeli dari Jono Co. macam – macam kaos Rp. 700.000
Januari 27        :  Diterima faktur dari PD Sekawan untuk barang yang di pesan tanggal 20 Januari 50                                  jaket seharga Rp. 400.000 dengan faktur 117
Januari 28        :  Dibeli dari toko ABC perlengkapan toko Rp. 300.000 dengan faktur No. 378
Januari 30        :  Diterima dari UD Abadi barang yang di pesan tanggal 26 Januari berupa pakaian                                      wanita Rp. 700.000 faktur No. 138
Januari 31        :  Diterima garment dari Garment pusaka untuk 300 potong kemeja yang di pesan                                        tanggal 24 Januari seharga Rp. 1.800.000 ditambah biaya angkut Rp. 600.000 No.                                     faktur 285

Diminta : Catatlah transaksi kedalam jurnal pembelian toko Simpang Lima Semarang, dengan kolom tanggal, No. faktur, Perkiraan yang di kredit, ref, debet yang berisi pembelian, serba – serbi      ( per. Ref jumlah ) , kredit utang dagang.


  DAFTAR SALDO UTANG
 


Kegiatan Belajar 1. Melakukan pengecekkan saldo hutang
                            2. Membuat lapoan hutang

Tujuan kegiatan pembelajaran  Peserta didik mampu :
  1. Menguraikan prosedur pengecekkan saldo hutang
  2. Menjelaskan syarat pembayaran
  3. Menentukan status hutang

Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar bagi akuntansi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.

Rekening hutang usaha
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
D/K
Saldo
2004






Januari 1
Pembelian CV. Anita


3000000
K
3000000
Januari 4
Pelunasan CV. Anita

500000

K
2500000
Januari 8
Pembelian CV. Gema


1000000
K
3500000
Januari 15
Pelunasan CV. Anita

2000000

K
1500000
Januari 17
Pembelian CV. Anita


3000000
K
4500000
Januari 20
Pembelian CV. Anita


800000
K
5300000
Januari 22
Pembelian CV. Anita


500000
K
5800000
Januari 25
Pelunasan CV. Anita

1000000

K
4800000
Januari 30
Pelunasan CV. Anita

2000000

K
2800000
Januari 31
Pelunasan CV. Anita

200000

K
2600000








Jika dibuatkan rekening untuk masing-masing kreditur nampak sebagai berikut

Rekening hutang usaha
CV. Anita
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
D/K
Saldo
2004






Januari 1
Pembelian


3000000
K
3000000
Januari 4
Pelunasan

500000

K
2500000
Januari 15
Pelunasan

2000000

K
500000
Januari 20
Pembelian


800000
K
1300000
Januari 25
Pelunasan


1000000
K
300000




























Rekening hutang usaha
CV.Gema
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
D/K
Saldo
2004






Januari
Pembelian


1000000
K
1000000





















Rekening hutang usaha
CV. Angkasa
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
D/K
Saldo
2004






Januari 17
Pembelian


3000000
K
3000000
Januari 30
Pelunasan

2000000

K
1000000





















Rekening hutang usaha
CV. Nusa
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
D/K
Saldo
2004






Januari 22
Pembelian


500000
K
500000
Januari 31
Pelunasan

200000

K
300000



Utang merupakan kewajiban kepada para pemasok atas barang dan jasa yang diberikannya. Utang menunjukan perjanjian kredit dengan para pemasok dan umumnya melibatkan hubungan dengan berkelanjutan antara pemasok ( penjual ) dengan pembeli. Pemasok umumnya mengirimkan faktur yang menetapkan jumlah terutang barang dan jasa yang di berikan kepada perusahaan hal ini mengakibatkan jumlah utang dngaj mudah dpat di tentukan karena di dasarkan pada faktur yang diterima dari para pemasok atau kreditur. Jumlah utang umumnya akan jatuh tempo dalam periode waktu yang cukup singkat ( terutama untuk hutang lancar ) dan umumnya akan jatuh tempo kurang dari satu periode akuntansi atau satu tahun

 Jika pembelian di lakukan secara kredit maka srat pembayaran harus di tentukan secara jelas, sehingga kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual mengetahui jumlah yang harus di lunasi pada saat jatuh tempo dan saat atau kapan pembayaran harus dilakukan. Syarat pembelian umumnya di cantumkan dalam faktur pembelian dan merupakan bagian dari perjanjian pembelian. Dalam perusahaan tertentu, kadang kala diinginkan agar pembeli segera menyelesaikan kewajibannya secara cepat. Syarat pembelian tersebut misalnya dinyatakan dengan symbol n/30, yang artinya keseluruhan harga faktur harus di bayar oleh pembeli dalam waktu 30 hari setelah tanggal faktur syarat pembelian yang lain dlam faktur pembelian yang di tetapkan oleh penjual, misalnya n, 15/EOM ( EOM artinya end of mounth atau bulan ). Hal ini berarti faktur pembelian tersebut menyatakan bahwa hutang harus dibayar dalam waktu 15 hari setelah akhir bulan, dihitung daribulan yang tertuang pada faktur dimaksud.

Apabila jangka waktu kredit yang diberikan oleh penjual cukup lama, maka penjual umumnya menawarkan potongan tunai agar pembeli mau melunasi hutang nya secepat mungkin. Potongan tunai yang di tawarkan oleh penjual kepada pembeli di cantumkan dalam faktur dengan berbagai cara, misalnya, 2/10, n/30 atau 2/EOM, n/90dan sebagainya.
Syarat pembelian 2/10, n/30 berarti, jika pembeli di mungkinkan untuk :
  1. Memperolah potongan 2 % dari harga faktur bruto, apa bila pembayaran di lakukan dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur
  2. Menunda dan membayar secara penuh separuh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di kehendaki setelah lewat 10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
Sedangkan syarat 2/EOM, N/60 bahwa pembeli di mungkinkan untuk :
  1. Memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto jika ia membayar tidak melewati akhir bulan
  2. Atau menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di kehendaki setelah akhir bulan namun tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal faktur.





Pada saat terjadi transaksi pembelian. Pmbelian akan mencatat jumlah pembelian sebsar harga faktur bruto dan pencatatan potongan ( jika ada ) di catat tertunda sampai pem,beli melakukan pembayaran. Misalnya pada tanggal 1 oktober PT. MAKMUR membeli barang dagangan dari PT ASIA seharga Rp.12000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10, n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah :
1 Okt. Pembelian                          Rp. 12.000.000
                  Utang dagang                                                  Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30 )

Syarat pembelian tersebut bahwa pembeli alkan memperoleh potongan 2%.Jika melakukan pelunasan tidak melewati  tanggal 30 oktober atau pembeli harus membangun penuh jika pembayaran di lakukan setelah tanggal 10 oktober, tetapi tidak lewat tanggal 30 Oktober jika pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 30 Oktober ( masih dalam periode potongan ) maka jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang adalah sebagi berikut :

10 Okt.   Utang dagang                 Rp. 12.000.000
                              Potongan pembelian                           Rp. 240.000
                              Kas                                                      Rp. 11.760.000
(Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dengan memperoleh potongan sebesar 20 % )

Andaikata membeli melakukan pengembalian barang ( retur pembelian ) sebelum pembayaran di lakukan maka potongan pembelian hanya di kenakan pada harga barang yang di beli ( tidak di kembalikan ). Sebagai contoh pembelian barang tersebut diatas dari PT ASIA sebesar Rp. 12.000.000 pada tanggal 1 oktober syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 5 Oktober pembeli mengembalikan barang karena rusak di jalan senilai Rp.2.000.000 maka harga faktur bruto atas barang yang di beli adalah sebesar Rp. 10.000.000 ( Rp. 12.000.000 – Rp. 2.000.000 ).

Dengan demikian potongan tunai harus di hitung atas dasar harga Rp. 10.000.000.Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran pada tanggal 9 Oktober, maka PT MAKMUR akan memperoleh potongan sebesar Rp. 200.000 ( 2% x Rp. 10.000.000 ). Jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang tesebut adalah :


9 Okt. Utang dagang                     Rp. 10.000.000
                  Kas                                                      Rp. 9.800.000
                  Potongan pembelian                            Rp.    200.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dagang di kurangi potongan 2 % )

Jika pembeli tidak memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh potongan yang di tawarkan oleh penjual, maka PT MAKMUR harus membayar penuh sebesar harga faktur bruto.

Misalnya PT MAKMUR  melakukan pembayaran atau pelunasan utang pad tanggal 12 Oktober, maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pelunasan utang adalah sebagi berikut:

12 Okt. Utang Dagang                  Rp. 12.000.000
                              Kas                                          Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang tanpa memperoleh potongan dan selam pembelian tidak ada   retur pembelian )


C. RANGKUMAN
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar bagi akunatnsi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.

 

D. TUGAS


    Amati suatu usaha, katakanlah usaha pertokoan dan tanyakan kepada pemilik toko bagai mana     
    menangani masalah hutang


E. TES FORMATIF

 

1.      Apakah yang di maksud dengan syarat pembayaran tunai
2.      Jelaskan maksud dari syarat pembayaran 2/10, n/30
3.      Apakah artinya n/ EOM dalam pembelian kredit
4.      Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang pembeli
5.      Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang penjual


Selasa, 23 Maret 2020
      Guru Mata Diklat




      Ade Supandri, MM
      NIP. 197506052002121010


*Materi diambil dari berbagai sumber 

 Tugas Di kumpulkan untuk satu Minggu Selasa - Jum"at

Dikumpulkan Hari Selasa MInggu Depan Lagi














No comments:

Post a Comment